Khutbah Jum’at – 20090206

Friday, September 3, 2010

Kita sering mendengar pernyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki etos kerja yg rendah. Karena kaum muslim adalah mayoritas di Indonesia, maka tidak salah jika ada pernyataan bahwa itu berarti kaum muslim di Indonesia beretos kerja rendah. Hal ini jelas menyakitkan, karena Islam sendiri mengajarkan umatnya untuk menjadi umat yg rajin bekerja.

Pengemis di Indonesia pada dasarnya tidak selalu berangkat dari kemiskinan, melainkan kemalasan! Islam sendiri, walau membolehkan umatnya untuk mengemis, namun tetap menyatakan bahwa kerja adalah hal terbaik bagi kaum muslim, walau hasilnya masih belum mencukupi!

Etos kerja yg rendah ini berakibat kaum muslim terpinggirkan, terutama dalam bidang ekonomi. Pemilik aset yg cukup besar rata2 dipegang oleh orang non muslim, sementara kaum muslim malah menjadi pekerja dan orang yg ‘membuat’ mereka kian kaya.

Etos kerja terdiri dari kata etos yg berarti watak, dan kerja yg berarti berproduksi.

Kerja tidak sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga mengandung makna ibadah seorang hamba ALLOH SWT agar mereka juga sukses di akhirat kelak. Oleh karenanya, kerja mesti dijadikan/dilandaskan dengan niat ibadah, sehingga bisa meraih dunia dan akhirat.

Seorang muslim hendaknya menempuhh 3 tahapan berikut agar prestasi kerja meningkat dan kerjanya bernilai ibadah.

Pertama, kerja keras dengan ukuran meraih semua kesempatan, tanpa melewatkan sedikitpun. Kedua, kerja cerdas. Berbeda dengan kerja keras, kerja cerdas itu berarti kaum muslim mesti tahu trik untuk mengerjakan pekerjaan yg banyak namun dengan tenaga seringan mungkin. Ketiga, ikhlas. Ikhlas di sini bermakna bekerja dengan tetap berpegang pada tuntunan agama.

Ayat yg berkaitan dengan bekerja adalah sebagai berikut,“Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At Taubah(9):105)

Di samping 3 poin di atas, hendaknya kaum muslim yg bekerja tidak melupakan konsep IHSAN, yakni kesempurnaan pekerjaan. ALLOH SWT berfirman,”Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.” (As Sajdah(32):7)

Konsep lain yg mesti diperhatikan adalah ITQAN, yakni bersungguh-sungguh dan teliti dalam bekerja, sehingga diperoleh hasil akhir yg rapi, indah, tertib.

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

Sms Gratis

Pengikut Blog