INI PUN AKAN BERLALU

Monday, September 6, 2010

Seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal
ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu
hari
mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta
warisan ayahnya.

Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini
disembunyikan oleh ayah mereka. Mereka membuka kotak itu dan
menemukan dua
buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan
berlian dan
yang satu terbuat dari perunggu murah.

Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia
menjelaskan, "Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan
turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus
menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan
menyimpan
yang emas dan kamu simpan yang perunggu."

Sang adik tersenyum dan berkata, "Baiklah, ambil saja yang emas,
aku
ambil yang perunggu." Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari
masing-masing dan berpisah.

Sang adik merenung, "Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin
berlian
yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan
ini?"
Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di
cincin
itu: INI PUN AKAN BERLALU. "Oh, rupanya ini ‘mantra’
ayah...," gumamnya
sembari kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika
panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa
daratan.
Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi,
hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai
akhirnya dia
kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai
obat-obatan
penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk
membeli
obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil san g adik mensyukurinya, tetapi
dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun
tidak
menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat
bahwa:


INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan.
Hidupnya
tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala
hal, namun
dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan
berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup
tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia.


****************
Sebagaimana ia mengajari orang lain, demikianlah hendaknya ia
berbuat. Setelah ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan baik,
hendaklah ia melatih orang lain. Sesungguhnya amat sukar untuk
mengendalikan diri sendiri

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula
seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri
sendiri. Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain.

0 comments:

Post a Comment

 
 
 

Sms Gratis

Pengikut Blog