Khutbah Jum'at keenam ini mengangkat tema Menjaga Aqidah Kita. Sebelumnya telah diposting 5 tema khutbah yaitu Bila Bencana Melanda, Bagaimana Menghadapi Bencana, Pemuda Islam dan Perjuangan Islam, Amal di Bulan Dulhijjah, serta Ujian Hidup Bagi Muslim. Semoga Khutbah Jum'at edisi 24 Rabiul Akhir 1431 H yang bertepatan dengan 9 April 2010 ini bermanfaat.
KHUTBAH PERTAMA
إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Jama'ah Jum;at yang dirahmati Allah SWT,
Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan barakah dari Allah SWT. Maka keimanan yang dianugerahkannya kepada kita, ditambah dengan kesehatan yang kita miliki merupakan nikmat yang luar biasa besarnya.
Terhadap segala nikmat yang dianugerahkan Allah Azza Wa Jalla, berlaku sebuah kaidah pelipatgandaan. Syaratnya: mensyukuri nikmat-nikmat itu.
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 7)
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Sesaat sebelum Rasulullah diutus di muka bumi ini, umat manusia benar-benar berada dalam kegelapan. Kehidupannya benar-benar jahiliyah dan penuh dengan kemusyrikan, kesesatan, dan kekafiran. Kompilasi semua kejelekan ini terhimpun dalam istilah dhalalun mubin "kesesatan yang nyata"
وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
..mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS. Ali Imran : 164)
Setelah diutusnya Rasulullah, zaman berganti. Hanya dalam tempo 23 tahun, terciptalah sebuah masyarakat baru yang benar-benar berbeda secara diametral dengan zaman sebelumnya. Al-Qur'an mengistilahkan mereka dengan khairu ummah "umat terbaik."
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. Ali Imran : 110)
Itulah generasi terbaik yang dipuji oleh Allah SWT. Dan syarat utama untuk menjadi generasi terbaik itu adalah beriman kepada Allah. Artinya, imannya harus kokoh. Ketauhidannya harus kuat. Aqidahnya harus selamat. Ulama' dan tokoh kebangkitan umat, Hasan Al-Banna mengistilahkannya dengan salimul aqidah.
Akhwatal iman, hafidzakumullah.
Diantara syarat salimul aqidah adalah selamatnya aqidah kita dari segala bentuk takhayul dan kepercayaan ghaib yang tidak bersumber dari Al-Qur'an dan sunnah. Ini adalah salah satu hal melemahkan aqidah banyak orang.
Seperti peristiwa sepekan lalu di Jakarta. Pada peristiwa kebakaran hebat di pusat perbelanjaan Ramayana di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Salah satu foto yang mengabadikan kebakaran tersebut tampak kobaran api yang menyerupai wajah manusia. Dalam foto tersebut dengan jelas terlihat bagian-bagian anggota wajah. Memang tidak secara utuh membentuk wajah. Bagian paling jelas adalah yang menyerupai mata, alis, dan hidung.
Maka dalam waktu singkat foto tersebut menyebar dan menjadi bahan perbincangan. Televisi dengan cepat menuangkannya menjadi bahan gosip yang menghebohkan. Media cetak tidak ketinggalan. Website, blog, dan jejaring sosial di internet juga marak memperbincangkan. Yang menjadi masalah adalah, konten pembicaraannya sudah mengarah kepada hal-hal yang merusak aqidah.
Ada yang menyimpulkan bahwa itu merupakan refleksi makhluk ghaib penjaga pasar. Ada yang menegaskan bahwa pasar tersebut memang angker dan menakutkan. Dan lain sebagainya.
Timbulnya kepercayaan-kepercayaan yang tidak berdasar ini kemudian berpengaruh pada sikap manusia. Ada yang kemudian menjadi takut terhadap "penjaga" pasar. Ada yang tidak berani keluar sendirian di malam hari. Sampai yang lebih parah, merencanakan memberikan tumbal.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Tumbal yang merupakan istilah dari bahasa Jawa dalam kamus umum bahasa Indonesia diartikan sebagai "obat penangkal penyakit atau penolak kesialan." Namun dalam praktiknya, tumbal lebih luas dari itu. Seperti penangkal penyakit, penangkal bala', penangkal malapetaka, untuk mendatangkan keselamatan, kebaikan, dan lain-lain. Dalam konteks rencana paska kobaran api membentuk wajah tadi, tumbal dimaksudkan agar "penjaga" pasar tidak mengganggu.
Tumbal yang biasanya berupa sembelihan, jelas bertentangan dengan aqidah Islam dan termasuk kesyirikan. Sembelihan adalah ibadah yang tidak boleh diperuntukkan kepada selain Allah SWT.
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: sesungguhnya shalatku, pengorbananku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS. Al-An'am : 162)
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dalam Tafsirnya dengan mengatakan: "Allah Ta'ala memerintahkan nabi-Nya untuk mengabarkan kepada orang-orang musyrikin yang mengibadahi selain Allah Azza wa Jalla dan menyembelih untuk slein-Nya, bahwa beliau hanya mengikhlaskan sholat dan penyembelihan kepada Allah Azza wa Jalla semata-mata, tidak ada sekutu baginya."
Rasulullah SAW bersabda,
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. (HR. Muslim)
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan hadits ini: "Adapun menyembelih untuk selain Allah, maksudnya adalah menyembelih dengan selain nama Allah Ta'ala, seperti orang yang menyembelih untuk berhala atau salib atau untuk Musa a.s atau Isa a.s atau untuk kab'bah atau selainnya. Semuanya ini adalah haram dan sembelihannya tidak halal, baik penyembelih seorang muslim atau nasrani atau yahudi sebagaimana pendapat Imam Syafi'i dan yang disepakat oleh ulama syafi'iyah. Jika bersamaan dengan itu ia mengagungkan sesuatu dengan tujuan penyembelihan selain Allah dan beribadah kepadanya, maka itu adalah kekufuran. Jika yang menyembelih sebelumnya adalah seorang muslim maka ia telah menjadi murtad disebabkan penyembelihan itu."
Jama'ah jum'at yang dirahmati Allah,
Tumbal juga menyebabkan apakah seseorang itu masuk surga atau masuk neraka. Meskipun hanya seekor lalat yang menjadi tumbalnya. Seperti hadits dari Thoriq bin Syihab:
Nabi SAW bersabda " Ada seseorang masuk surga karena seekor lalat, dan ada seseorang masuk neraka karena seekor lalat pula." Para sahabat bertanya: "Bagaimana hal itu, ya Rasulullah?" Beliau menjawab: "Ada dua orang berjalan melewati suatu kaum yang mempunyai berhala, yang mana tidak seorangpun melewati berhala itu sebelum mempersembahkan kepadanya suatu kurban. Ketika itu, berkatalah mereka kepada salah seorang dari kedua orang tersebut: "Persembahkan kurban kepadanya." Dia menjawab: "Aku tidak mempunyai sesuatu yang dapat kupersembahkan kepadanya." Merekapun berkata kepadanya lagi: "Persembahkan sekalipun seekor lalat." Lalu orang itu mempersembahkan seekor lalat dan merekapun memperkenankan dia untuk meneruskan perjalanannya, maka dia masuk neraka karenanya. Kemudian berkatalah mereka kepada seorang yang lain: "Persembahkan kurban kepadanya." Dia menjawab: "Aku tidak patut mempersembahkan sesuatu kurban kepada selain Allah 'Azza wa Jalla." Kemudian mereka memenggal lehernya. Karenanya, orang ini masuk surga." (H.R. Imam Ahmad).
Kaum muslimin yang dirahamati Allah,
Karenanya marilah kita jaga aqidah agar tetap bersih, agar tetap selamat. Janganlah kita menjerumuskan diri ke dalam dosa yang tidak terampuni. Yang hanya akan membuat kita mendapatkan kemurkaan Allah dan siksa neraka-Nya.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS. An-Nisa : 48)
وقل رب اغفر وارحم و انت خير الراحمين
KHUTBAH KEDUA
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ } [آل عمران: 102]
{ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا } [الأحزاب: 70، 71].
Banyak orang yang menyangka bahwa dengan tumbal, manusia tidak akan diganggu jin dan sebagainya. Namun sesungguhnya, persangkaan ini keliru sama sekali. Yang benar adalah sebaliknya, bahwa orang yang memberi tumbal justru akan semakin cemas dan takut, sebagaimana jin yang diibadahi semakin bangga dan sombong.
وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka rahaqa.(QS. Al-Jin : 6)
Rahaqa, selain diartikan dengan kesesatan atau dosa, oleh sebagian mufassirin juga diartikan dengan sombong dan takaburnya jin tatkala melihat manusia mengibadati mereka dan berlindung kepada mereka.
Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan hidayah oleh Allah SWT sehingga aqidah kita terjaga, sampai menghadap Allah kelak.
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا احْفَظْ أَوْطَانَنَا وَأَعِزَّ سُلْطَانَنَا وَأَيِّدْهُ بِالْحَقِّ وَأَيِّدْ بِهِ الْحَقَّ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ.
اللَّهُمَّ رَبَّنَا اسْقِنَا مِنْ فَيْضِكَ الْمِدْرَارِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِيْنَ لَكَ في اللَيْلِ وَالنَّهَارِ، الْمُسْتَغْفِرِيْنَ لَكَ بِالْعَشِيِّ وَالأَسْحَارِ.
اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ.
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
About Me
- Hahi milanisti
- Tasikmalaya, Tasik/Jawa Barat, Indonesia
- Kunjungi Selalu Blog Ini!!!! Dan Berikan Saran Dan Kritikannya... Terimakasih Sebelumnya.
Free Download
Kaspersky 2010
Avira 2010
Internet DM 5.19
Microsoft Office 2010
Microsoft Office 2007
Adobe Reader 9
Adobe Photoshop CS4 11.0
Adobe Photoshop CS 8.0
Photoscape 3.4
TuneUp Utilities 2010
K-Lite Mega Codec Pack 5.90
VLC Media Player 1.0.5
Rar Password Recovery Magic
Google Translate Client v4.4.360
Tipard Video Converter v4.2.12
WinRAR 3.93 Final
CCleaner 2.29.1111
Your Uninstaller Pro 2010
Winamp 5.57 Pro
Super MP3 Download 3.2.6.8
Recover My Files 4.0.4.448
Windows 7 Codec Pack 2.2.0
Simply Icon v1.0
3herosoft 3GP Video Converter
KMPlayer 2.9.4.1436
Anti Deep Freeze v0.1
ACDSee Pro v3 Final
Sound Forge Pro 10
Keygen Sound Forge Pro 10
Avira 2010
Internet DM 5.19
Microsoft Office 2010
Microsoft Office 2007
Adobe Reader 9
Adobe Photoshop CS4 11.0
Adobe Photoshop CS 8.0
Photoscape 3.4
TuneUp Utilities 2010
K-Lite Mega Codec Pack 5.90
VLC Media Player 1.0.5
Rar Password Recovery Magic
Google Translate Client v4.4.360
Tipard Video Converter v4.2.12
WinRAR 3.93 Final
CCleaner 2.29.1111
Your Uninstaller Pro 2010
Winamp 5.57 Pro
Super MP3 Download 3.2.6.8
Recover My Files 4.0.4.448
Windows 7 Codec Pack 2.2.0
Simply Icon v1.0
3herosoft 3GP Video Converter
KMPlayer 2.9.4.1436
Anti Deep Freeze v0.1
ACDSee Pro v3 Final
Sound Forge Pro 10
Keygen Sound Forge Pro 10
bloggup
Kotak Ngoceh
Live trafic feed
Khutbah Jum’at: Menjaga Aqidah Kita
Friday, September 3, 2010Posted by Hahi milanisti at 10:15 AM
Labels: Khutbah Jum'at
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment